Pengumuman

KEPADA PARA PESERTA YANG LULUS SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG FORMASI TAHUN 2008 YANG DIUMUMKAN DI GALAMEDIA TANGGAL 20 DESEMBER 2008. PENJELASAN MENGENAI PERSYARATAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN CPNSD Pada Hari Rabu Tanggal : 24 Desember 2008 YANG SEMULA AKAN DILAKSANAKAN DI AULA PT KERETA API INDONESIA (KAI) JL. LASWI BANDUNG DIALIHKAN KE HOTEL POSTER (GEDUNG DAPENPOS) JL. PHH.MUSTOFA NO.33 BANDUNG JAM 09.30 WIB S/D SELESAI

DAFTAR HASIL SELEKSI CPNSD KOTA BANDUNG

Pariwara

PKS, Bersih-Peduli-Profesional


PKS, Bersih-Peduli-Profesional


Obat Herbal, Sari Kurma Tamr-Habbatus Sauda Syifa-Madu Mina-Madu Habbatus Sauda Jahe-Madu Nahla-Kopi Habib

Sejarah

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten bandung hingga tahun 1681.

Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum I", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811). Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Di daearh Bandung sekarang, jalan raya itu adalah Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang). Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.

Sarana

1. Air Bersih dan Air Kotor

Dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung

2. Persampahan

Dilayani oleh PD Kebersihan milik Pemerintah Kota Bandung yang mencakup Pelayanan Kebersihan Kota Bandung seluas 16.729 Ha.

3. Kesehatan

Rumah Sakit Umum : 16
Rumah Sakit Khusus : 1
Puskesmas : 68
Apotik : 306

4. Pendidikan

TK : 340
SD : 1.090
SLTP/SMP : 131
SLTU/SMU : 67
Perguruan Tinggi : 437

5. Hotel & Restoran

Penginapan Remaja : 353 kamar
Hotel Bintang : 3.492 kamar
Hotel Non Bintang : 2.810 kamar
Restoran : 29
Rumah Makan : 316
Pub : 34
Diskotik : 5
Night Club : 14

6. Olah Raga

Sarana Olah Raga yang tersedia :
Lapangan Sepakbola, Lapangan Tenis, Atletik, Lapangan Bulutangkis, Langangan Volley/Basket, Kolam Renang/Polo Air, Sarana Squash, Sarana Olah Raga Bela Diri, Sarana Tenis Meja, Sarana Golf, Lapangan Pacuan Kuda, Lapangan Softball, Lapangan Hockey, Sarana Tinju, Sarana Anggar, Sarana Panahan, Sarana Bowling, Bola Sodok/Billiard

7. Jaringan Jalan

Jalan Arteri Primer : 49.433 meter
Jalan Arteri Skunder : 26.116 meter
Jalan Kolektor Primer : 31.712 meter
Jalan Kolektor Sekunder : 37.308 meter
Jalan Lokal : 788.132 meter

8. Angkutan kota

Memiliki tiga jenis angkutan : Bus (besar dan sedang), minibus (angkot) dan taxi

9. Terminal Angkutan Penumpang

? Terminal Leuwipanjang : melayani arah barat Pulau Jawa
? Terminal Cicaheum : melayani arah timur Pulau Jawa

10. Pelabuhan Udara

Pelabuhan Udara Husain Sastranegara melayani penerbangan komersial, tercatat pada tahun 2000 :
Keberangkatan Pesawat : 431
Kedatangan : 430
Jumlah Penumpang yang berangkat : 21.339 orang
Jumlah Penumpang yang datang : 20.301 orang

11. Kereta Api

Mengangkut penumpang dan barang ke seluruh kota-kota besar Pulau Jawa

12. Pelabuhan Eksport

Pelabuhan Eksport Gedebage melayani hasil industri dan pertanian dari sekitar Kota Bandung

13. Lembaga Perbankan
Bank Pemerintah : 7
Bank Swasta Nasional : 70
Bank Pembangunan : 1
Bank Perkreditan Rakyat : 6

14. Perdagangan
Mall : 24
Pertokoan Sedang : 9.552

15. Telekomunikasi
Tahun 2000 tercatat pemakaian pulsa SLJJ dan lokal sebanyak 37.344.934 pulsa

16. Energi
Daya listrik yang terpasang 2.760.910.007 Mwh dengan pemakaian 136.426.905 KVA.

Iklim dan Wilayah

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Kota Bandung terletak diantara 107 0 Bujur Timur dan 6 0 55' Lintang Selatan. Lokasi Kotamadya Bandung cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Hal tersebut disebabkan oleh :

1. KotaBandung terletak pada pertemuan poros jalan raya :
* Barat Timur yang memudahkan hubungan dengan Ibukota Negara.
* Utara Selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah perkebunan (Subang dan Pangalengan).
2. Letak yang tidak terisolasi serta dengan komunikasi yang baik akan memudahkan aparat keamanan untuk bergerak ke setiap penjuru.

Secara topografis KotaBandung terletak pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter dan terrendah di sebelah Selatan adalah 675 meter di atas permukaan laut. Di wilayah Kotamadya Bandung bagian Selatan permukaan tanah relatif datar, sedangkan di wilayah kota bagian Utara berbukit-bukit sehingga merupakan panorama yang indah.

Keadaan Geologis dan tanah yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman Kwartier dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan gunung Takuban Perahu. Jenis material di bagian Utara umumnya merupakan jenis andosol, dibagian Selatan serta Timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat. Di bagian Tengah dan Barat tersebar jenis andosol.

Iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk. Pada tahun 1998 temperatur rata-rata 23,5 o C, curah hujan rata-rata 200,4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21,3 hari perbulan.

Penduduk

Penduduk Kota Bandung menurut Registrasi Penduduk sampai dengan bulan Maret 2004 berjumlah : 2.510.982 jiwa dengan luas wilayah 16.729,50 Ha. (167,67 Km 2 ), sehingga kepadatan penduduknya per hektar sebesar 155 jiwa. Komposisi penduduk warga negara asing yang berdomisili di Kota Bandung adalah sebesar 4.301 jiwa. Jumlah warga negara asing menurut catatan Kantor Imigrasi Bandung yang berdiam tetap di Kota Bandung setiap bulannya rata-rata sebesar 2.511 orang, sedangkan jumlah warga negara asing yang berdiam sementara di Kota Bandung setiap bulannya rata-rata sebesar 5.849 jiwa.

Dari Program Pemerintah dalam hal mengurangi kepadatan penduduk yang tinggi khususnya di Kota Bandung telah dilaksanakan Program Transmigrasi ke luar Pulau Jawa dengan jenis transmigrasi terbesar adalah Transmigrasi TU sebanyak 76 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebesar 86, sedangkan daerah tujuan Transmigrasi TU adalah Propinsi Riau dan Kalimantan tengah.

Dalam hal membuka kesempatan kerja yang ada pada Bursa Kesempatan Kerja jumlah kesempatan yang paling tinggi adalah dari lulusan SMU. Nampaknya dalam hal ini Pemerintah tetap harus bekerja keras dalam penyediaan lapangan pekerjaan, selain lowongan yang ada terus diciptakan dan kualitas sumber daya manusia juga harus ditingkatkan.

Lambang dan Bendera Kota Bandung

I. LAMBANG

Lambang kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 april 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita Propinsi Jawa Barat tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6 Lambang tersebut bertokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK- LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir berwarna PUTIH(PERAK) pada pinggir sebelah atasnya:

  1. bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah GUNUNG berwaarna HIJAU yang bertumpu pada blok-lintang daaan
  2. bagian bawah latar PUTIH(PERAK) dengan lukisan empat bidaang jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU.

Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI.

Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuandengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.

KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan.

HITAM (SABEL), berarti : kokoh, tegak, kuat.

HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk

PUTIH (PERAK), berarti : kesucian

BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan

Gemah ripah wibawa mukti, berarti : tanah subur rakyat makmur

II. BENDERA

Bendera yang digunakan oleh Kotamadya Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953 No. 9938/53.

Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut diatas sebagai berikut :

  1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung dan tiga bidang jalur mendatar, masing ?masing berturut-turut dari atas kebawah berwarna HIJAU, KUNING dan BIRU
  2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut dibawah huruf a urutn dari atas kebawah adalah 2:1:1;
  3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5.

Visi dan Misi

VISI KOTA BANDUNG :

"TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA JASA YANG BERMARTABAT
( BERSIH, MAKMUR, TAAT DAN BERSAHABAT )"

Untuk Merealisasikan keinginan, harapan, serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka pemerintah bersama elemen seluruh masyarakat Kota Bandung harus memahami akan makna dari visi tersebut yaitu :

Pertama : Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus bersih dari sampah, dan bersih praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN ), penyakit masyarakat ( judi, pelacuran, narkoba, premanisme dan lainnya), dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan moral dan agama dan budaya masyarakat atau bangsa;

Kedua : Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya;

Ketiga : Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum dan aturan ? aturan yang ditetapkan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban kota .

Keempat : Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi orang yang berkunjung serta menjadikan kota yang bersahabat dalam pemahaman kota yang ramah lingkungan.

Secara harfiah, Bermartabat diartikan sebagai harkat atau haraga diri, yang menunjukkan eksistensi masyarakat kota yang dapat dijadikan teladan karena kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan dan kedisiplinannya.

Jadi kota jasa yang bermartabat adalah kota yang menyediakan jasa pelayanan yang didukung dengan terwujudnya kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan, dan kedisiplinan masyarakatnya.

Berdasarkan pemahaman tersebut, sangatlah rasional pada kurun waktu lima tahun kedepan diperlukan langkah dan tindakan pemantapan ( revitalisasi, reaktualisasi, reorientasi dan refungsionalisasi ) yang harus dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung beserta masyarakatnya serta didukung secara politis oleh pihak legislatif melalui upaya-upaya yang lebih keras, cerdas dan terarah namun tetap ramah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan guna tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

MISI KOTA BANDUNG

Misi adalah tugas yang diemban Pemerintah Kota Bandung meliputi :

  1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal yang religius, Yang mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan.
  2. Mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang mencakup peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat dan berkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
  3. Mengembangkan Sosial Budaya Kota yang ramah dan berkesadran tinggi, serta berhati nurani, yang mencakup peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, keluarga, pemuda dan olah raga serta kesetaraan gender.
  4. Meningkatkan penataan Kota , yang mencakup pemeliharaan serta peningkatan prasarana dan sarana kota agar sesuai dengan dinamika peningkatan kegiatan kota dengan tetap memperhatikan tata ruang kota dan daya dukung lingkungan kota .
  5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota secara professional, efektif, efisien akuntabel dan transparan, yang mencakup pemberdayaan aparatur pemerintah dan masyarakat.
  6. Mengembangkan sistem keuangan kota , mencakup sistem pembiayaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta dan masyarakat.

Program Strategi

PROGRAM STRATEGI KOTA BANDUNG

A. Strategi Dalam Rangka Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Handal dan Religius

1. Kebijakan

Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan kesehatan serta pelayanan keagamaan bagi seluruh masyarakat.

2. Program-program pembangunan

    1. Program Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah
    2. Program Pendidikan Menengah
    3. Program Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah
    4. Program Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
    5. Program Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat
    6. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
    7. Program Pengawasan Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya
    8. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama
    9. Program Peningkatan kualitas Pendidikan Agama

B. Strategi Dalam Rangka Mengembangkan Perekonomian Kota yang Adil

1. Kebijakan

Mengupayakan peningkatan kegiatan perekonomian kota yang berbasiskan potensi daerah

2. Program-program pembangunan

    1. Program pembinaan dan pengembangan Usaha Industri
    2. Program Pembinaan dan pengembangan Usaha Perdagangan
    3. Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi
    4. Program Pembinaan Usaha Kecil
    5. Program Peningkatan Investasi Kota
    6. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
    7. Program Pengembangan Produk Kepariwisataan
    8. Program Pengembangan Agrobisnis

C. Strategi dalam Rangka Mengembangkan Sosial Budaya Kota Yang Ramah dan Berkesadaran Tinggi serta Berhati Nurani

1. Kebijakan

Mendorong peningkatan integrasi, ketahanan dan kepedulian sosial masyarakat.

2. Program-program pembangunan

    1. Program peningkatan pemahaman, Penghayatan, Pengamalan, dan Kerukunan Hidup Umat Beragama
    2. Program Pembinaan, Pengembangan Produktivitas dan Perlindungan Tenaga Kerja
    3. Program Pelayanan, Rehabilitasi dan Partisipasi Sosial
    4. Program Pemberdayaan Perempuan
    5. Program Pelayanan Kependudukan
    6. Program Pembinaan Pemuda dan Olah Raga
    7. Program Pengembangan Seni Budaya Daerah

D. Strategi Dalam Rangka Mengingkatkan Penataan Kota

1. Kebijakan

Mengupayakan perluasan dan pemerataan pelayan prasarana dan sarana kota serta pengembangan aktivitas kota yang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan

2. Program-program pembangunan

    1. Program Pengembangan Kawasan Gedebage
    2. Program Penataan Prasarana dan Sarana Kota
    3. Program Penataan Transportasi Kota
    4. Program Pengembangan dan Pengendalian Lingkungan Hidup
    5. Program Penataan Lingkungan Pemukiman
    6. Program Tata Ruang dan Penatagunaan Tanah
    7. Program Pengamanan dan Pendayagunaan Aset Pemerintah Kota

E. Strategi Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota Secara Efektif, Efisien, Transparan dan Akuntabel

1. Kebijakan

Mengupayakan terjadinya peningkatan pelayanan pemerintah kota kepada masyarakat dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan pembangunan kota

2. Program - program pembangunan

    1. Program Peningkatan Perencanaan Kota
    2. Program Peningkatan Hukum
    3. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Aparatur Pemerintah Kota
    4. Program Pengembangan Aparatur Pemerintah Kota
    5. Program Pengembangan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
    6. Program Peningkatan Kwalitas Pengawasan
    7. Program Pelayanan Prima
    8. Program Peningkatan Partisipasi Politik
    9. Program Pengembangan Kerjasama Antar Daerah dan Kota
    10. Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan


F. Strategi Dalam Rangka Mengembangkan Sistem Keuangan Kota

1. Kebijakan

Mendorong sistem keuangan kota yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

2. Program-program pembangunan

    1. Program Peningkatan Sistem Pembiayaan Pembangunan
    2. Program Peningkatan Kinerja BUMD
    3. Program Pengembangan Kemitraan

Renstra

RENCANA STRATEJIK KOTA BANDUNG TH. 2004 - 2008
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

  1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh Pendidikan, Kesehatan serta pelayanan keagamaan bagi seluruh masyarakat.
  2. Mengupayakan peningkatan kegiatan perekonomian kota berbasiskan potensi daerah daerah.
  3. Mendorong peningkatan integrasi dan ketahanan sosial masyarakat serta peningkatan rasa kepedulian sosial masyarakat.
  4. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pelayanan prasarana dan sarana kota serta pengembangan aktivitas kota yang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
  5. Mengupayakan terjadinya peningkatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan pembangunan kota .
  6. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan potensi pembiayaan pembangunan kota .